Saturday, April 14, 2012






KULLIAH AL QURAN DAN AL HADIS

                 SYAITAN

Setelah orang - orang yang terpengaruh dengan syaitan (orang munafik dan kafir Yahudi, orang - orang kafir lain dan syaitan) dihitung amalan mereka dan menerima balasan dari Allah, syaitan berkata:Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kalian dengan janji yang benar dan aku (syaitan) telah menjanjikan kalian, lalu aku mungkiri janji aku kepada kalian; dan tida adalah bagi aku sebarang alasan dan kuasa mempengaruhi kalian selain daripada aku telah mengajak kalian, lalu kalian terburu - buru mengikut ajakan aku itu, maka, janganlah kalian menyalahkan aku. Sesungguhnya dari dahulu lagi aku telah kufur mengingkarkan (perintah Allah) yang kalian sekutukan aku denganNya". Sesungguhnya, orang - orang yang zalim (yang meletakkan atau percayakan sesuatu pada bukan tempatnya) beroleh azab yang tidak terperi sakitnya.
- Ibrahim:22
Sama seperti (sikap) syaitan pada ketika berkata (mempengaruh) kepada manusia: "Kamu lakukan kekufuran (tidak beriman kepada Allah, tiak percaya kepada para malaikat, tidak percaya kepada kitab - kita Allah dan tiak percaya kepada para Rasul Allah). Setelah orang itu menjadi kafir (kena azab dari Allah), syaitan berkata kepadanya: "Sesunguhnya, aku berlepas diri (lepas tangan) daripada kamu, kerana sebenarnya aku takut kepada Allah, Tuhan yang mengusai seluruh alam.*
- al Hasyr:16

* Pada masa ini, ramai manusia berperangai seperti syaitan, yang mengajak dan mempenagaruhi mnanusia, supaya tidak mengikut Islam, tuduh orang menjalankan Islam, amalkan ajaran sesat, mengajak manusia menolak beberapa hukum dalam Quran dan mengajak manusia memperhambakan diri kepada nasionalisme dan kapaitalisme yang berlawanan dengan Islam.

                  TUKANG SIHIR

Rasul Allah, Muhammad s.a.w. memberi amaran keras:

Haddus sahiri dharbatun bis saif - Hukuman terhadap orang, tuksng sihir itu (termasuk orang yang meminta kepada tukang sihir, supaya melihagt hal orang lain, seperti suami, melakukan tidak baik kepada orang lain) dipenggal (potong) lehernya dengan pedang (ertinya terlalu besar dosanya).
- Perawi: Tirmizi Darquthi.

No comments: