Wednesday, August 26, 2009

MENGENANG MASA SILAM

Mokhtar Petah

Pada tahun sembilan belas empat puluh sembilan.

Ayah dan ibu saya sepasang suami isteri petani. sepenuh masa. Mereka memungut rezeki dari Allah dengan berusaha menanampadi huma (padi darat) dalam kawasan kira - kira 1 1/2 hekter. Di samping menanam padi, mereka menanam sayuar - sayuran seperti, mentimun, labu, peria, ubi keledek, ubi senkuang, terung, cabai burung, cabai besar,bayam dan maman.

Pada satu tengah hari saya berjalan di sekitar ladang padi. Semua pokok padi telah mulai berputik.Bau putik - putik padi jenis 'pasang kurau",harum semerbak dan seolah - olah memberi nikmat aroma kepada setiap makhluk di huma tersebut.

Saya terhenti dekat serumpun pokok padi yang subur yang hidupantara pokok- pokok cabai burung. Saya melihat sepasang cengkadak atau kacong (praying mantis) sedang asyik berasmaradana - mengawan atas daun padi yang hijau subur.Apabila mereka telah tiba kepada kemuncak keasmaraan, maka cengkadak betinaitu tiba - tiba membaham kepala jantan lakinya.

Dalam keadaan pengaliran benih ke dalam rahim betina, cangkadak betina itu terus memjbaham dan menelan lahap tubuh lakinya hinggahabis. Saya rasa takut, kalau - kalau wanita menjadi seperti cengkadakbetina itu.

Dalam keadaan begitu, saya ingin menulis sebuah artikel (tidak pandai mengarang dan tidak tahu ke mana saya hendak menghantarkan artikel saya itu). untuk memberitahu orang ramai tentang kekejaman cengkadak betina itu. Sekembalik ke dangautempat tinggal kami, saya menulis menggunakan tulisn Jawi tentang cerita sepasang cengkadak tersebut atas secebis kertas buruk .

Saya menulis dengan menggunakan pensil yang hanya tinggal sekadar sepanjang setengah jari saya (pensil kotok kata orang kampung saya). Kalau tidak silap saya, artikel saya itu sekadar empat paragraf sahaja.

Kertas buruk yang mengandungi artikel menganai cenkadak itu saya telah meleteknya atas bantal buruk atas tempat tidur saya, di sudut perut dangau yang berdindingkan kulit kayu jeruwai kering itu.Bapa saya telah membaca artikel itu sebaik - baik dia selesai sembahyang fardu Zohor. Kemudian dia telah memberi galakann kepada saya.Semenjak dari tahun itulah saya terus dikepung oleh minat menulis berita dan artikel.

What did you first read? How did you begin to write? Who were the first to read what you wrote?
I'll first start reading Jawi (Arab Skrip) at the age 3 yrs old. The first book is about the history of Islamic warrior story book such as Saidina Ali, Saidina Hamzah etc. I started to write at the age of 15 (1949) when I first saw the praying mantis mating at my family paddy field. The anxiety to write about it because the female eats up the male after mating and start writing in a piece of paper that was available to me since I come from a poor family. It was my father who read it and later who gives support to me to continue writing and that's it until now I'm still writing at my free time and never stop.
What is your favorite genre? Can you provide a link to a site where we can read some of your work or learn something about it?
Well, I've written a lot of novels, politics, bibliography, religious, poems etc, but my favorite is writing short stories and poems. You're welcome to my blog: mokhtarpetah.blogspot.com and also edit-thinker.blogspot.com (interview oleh whohub.com)

Apabila saya telah menuntut di sekolah menengah agama Islam, saya telah membaca buku tentang 'kejam'nya cengkadak betina.Memang cengkadak betina memakan tubuh kekasih atau lakinya, pada waktu mereka berasamara dana. Saya telah bertemu dengan kata - kata hikmat orang Arab, iaitu: Ar rajulu marbuttun baina fakhizaiha. (Lelelaki terkekang
di antara dua pehanya (wanita). Sesungguhnya, dari hikmah atau pengetahuan itu, saya
mendapati, walau bagaiamana gagah, pandai, bijaksana dan serba serbi kebolehan ada pada lelaki, dia tetap tidak terlepas dari pengaruh atau pujukan wanita.


No comments: