Tuesday, July 2, 2013

falsafah al quran dan al hadis

FALSAFAH AL QURAN DAN AL HADIS

PELIHARAN DIR DAN KELUARGA

Hai orang - orang yang beriman, pelaihara (jaga atau tunjuk ajar) diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka, yang kayu bakarnya adalah manusia dan batu (maksudnya, manusia berhati keras seperti batu atau batu - batu patung dan rumah berhala tempat beribasat orang - orang kafir), di situ ada para malaikat yang keras tegas dan kuat, mereka tidak mendurhakai Allah mengenai apa yang diperintahkan kepada mereka unbtuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka.*
- At Tahrim (mengadakan larangan):6

* Penjelasan. Orang - orang yang beriman, ialah bapa, ketua, pemimpin masyarakat, organisasi dan negara yang beragama Islam serta beriman kepada Allah. Allah memerintahkan mereka supaya menjaga, waspada atau memberi nasihat ataupun adakan peraturan - undang - undang - untuk memelihara keluarga, pengikut dan rakyat dari api neraka.
Mereka itu ialah:
a. Bapa dan ibu menjaga anak - anak mereka dari mnelakukan kejahatan dan segala yang Allah larang, termasuk minum arak dan judi.
b. ketua dan pemimpin masarakat berkewajipan menjaga para pen gikut mereka dari melakukan segala yang Allah larang.
c. Pemimpin organisasi mesti menasiahat dan menjaga para ahli organ isasinya dari melakukan segala yang dilarang Allah termasuk minum arak, berniaga arah dan judi.
d. Pemimpin negara hendaklah menjaga ata mengawasi rakyatnya dari melakukan segala macam kejahatan dan yang dilarang Allah, dan berikhtiar untuk menghapuskan amalan, perniagaan dan sebagainya tiga jenis yang ditegah Allah, iaitu arak, judi dan riba.
Ibu bapa, pemimpin dan ketua yang tidak sanggup mnelaksanakan perintah Allah demikian, mereka akan mengalami keadaan kucar kacir atau krisis dalam rumah tangga, masyarakat, organisasai dan negara.
Firman Allah dalam surah yang sama, ayat (7), kepada orang - orang yang melanggar perintahNya: Jangan kalian meminta pada hari ini. Kalian hanya dibaolaskan menurut apa yanhg kalkian kerjakan (tidak bertanggungjawab atau bertanggungjawab).

MELIHAT WANITA

Rasul Allah, Muhammad s.a.w. ditanya oleh oleh seseorang mukmin kepadanya tetang melihat wanita - bukan dari yang tidak sah nikah - secara tiba - tiba. Junjungan memberi jawaban:Palingkanlah pandangan anda - paking kelain atau dua biji mata mengelak dari merenungnya.
Pada masa ini, zaman yang di mana - mana ada wanita, boleh dikatakan tidak ada seorangpun; walau dia orang alim, orang warak dan orang baik yang bila bertemu dengan wanita demikian dipalingkan muka atau dialihkan dua biji mata (pandangan)nya kelain.
Sukar amat! Susah amat!

Saya teringat akan kata - kata seorang alim pada 1952, Allahyarham Haji Ibrahim Aqibi: “ Di mana ada wanita cantik, di situ banyak syaitan.”

No comments: