Dihalalkan kepada kalian pada malam puasa campur (hubungan seks) dengan iateri – isteri kalian. Mereka pakaian kalian dan kalian pakaian mereka. Allah mengetahui, bahawa kalian mengkhianati diri kalaian sendiri (pada mula orang – orang Islam menyangka, bahawa pada malam puasa itu dilarang (oleh Allah) bercampur dengan isteri. Sebab itu difirman oleh Allah, bahawa mereka akan mengkhianati diri mereka sendiri, dengan melarang yang diboleh (halal)kan oleh Allah), lalu diterima – nya taubat kalian dan dimaafkan – Nya kesalahan kalian. Maka, sekarang bolehlah kalian bercampur dengan perempuan – perempuan kalian dan carilah apa yang diperintahkan oleh Allah untuk kalian, makan dan minumlah sampai terang bagi kalian benang putih dari benang hitam, iaitu fajar, kemudian itu sermpurnakanlah puasa kalian sampa pda malam (berbuka). Dan janganlah kalian bercampur dengan isteri p isteri kalian, sedang kalian i’tikaf (ibadat dalam masjid selama waktu yang ditentukan terutama pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan Ramadan). Itulah batasan hokum (hudud) Allah, sebab itu janganlah kalian dekati. Begitulah Allah menjelaskan keterangan – Nya kepada umat manusia, agar mereka bertaqwa.
Al Baqarah: 187.
Perceraian (talaq) itu dua kali, lalu dia memeliharanya kembali secara patut atau menceraikan terus dengan ma’aruf (baik). Kalain tidak boleh mengambil kembali sesuatu yang kalian telah berikan kepada mereka, kecuali jika keduanya merasa khuatir tidak akan menegakkan hudud (aturan – aturan) Allah, tidak mengapa barang itu dibayar (diberikan) oleh perempuan itu untuk menebuskan dirinya (perecerai itu timbul dari tuntutan isteri, maka dia boleh membayar kerana menebus dirinya). Itulah Hudud (aturan – aturan Allah. Oleh itu, jangan kalian melanggar (hudud) dan sesiapa yang melanggar hudud (aturan – aturan Allah), itulah manusia – manusia yang tidak jujur. – Al Baqarah: 229
Itulah hudud (aturan – aturan) Allah dan sesiapa yang taat kepada Allah dan Rasul ( Muhammad s.a.w.) - Nya nescaya dimasukkan – Nya ke dalam syurga yang di dalamnya mengali sungai – sungai; mereka itu kekal di sana dan itulah keberuntungan yang besar.
Dan sesiapa yang derhaka (tidak taat kepada Allah dan Rasul – Nya) serta menolak hudud (aturan – aturan) Allah, nescaya dimasuk (humban)kan – Nya ke dalam neraka, (mereka) tetap di dalamnya dan mereka beroleh siksaan yang member kehinaan.
– An Nisa: 13,14.
No comments:
Post a Comment