******
”Saya rasa ama terperanjat terhadap orang yang mendesak mereka yang tertindas agar memohon untuk dikasihani dan dimaafkan dari si penindas. Minta maaf, jika dengan menyebut beberapa perkataan meminta maaf bole menyelamatkan saya dari mati di tali gantung, saya tidak akan melakukannya, dan saya lebih rela untuk mengadap Allah dalam keadaan saya meredakannya dan Allah meredakankan saya. Sekiranya saya dipenjarakan secara adil, maka saya akan menerima hukuman itu sebagai betul dan wajar, tetapi sekiranya ia tidak adil, maka saya tidak boleh tunduk meminta belas kasihan daripad kesalahan dan ketidak adilan.”
– Sayyed Qutb, anggota tertinggi Parti Islam – Ikhwanul Muslimin, Masir. Pada 29 Ogos 1966 , Sayyed Qutb bersama dua rakanjnya telah menerima hukuman tembak sampai mati oleh pihak pemerintah Masir yang dipimpin oleh Jamal Abdul Nasser.
*****
No comments:
Post a Comment